Illustrasi Tiang Latihan
“Latihan untuk
gerakkan dasarnya di lakukan diatas sana” Sambil menunjukk ke arah tiang-tiang
tersebut.
“Ayah akan
menunjukkan 7 langkah dasar, teknik yang akan ayah ajarkan memiliki 3
tingkatan. Ayah hanya menguasai sampai tahap ke-2, perhatikan ini” Agenor
memberikan contoh pergerakan kaki dasar pada Elpis, dia mengulangi hingga 3
kali bagian pertama dari teknik langkah kesatria Nephilin.
“Baiklah, lakukan
seperti yang kulakukan. Lakukan latihan ini 2 jam setiap hari dan lalu kita
berlatih teknik ini menggunakan energi alam” Agenor memberikan instruksi sambil
berjalan kearah tempat duduk didekatnya.
“Thup..Thup..Daghh”
Elpis terjatuh pada langkah yang ketiga, tidak menyerah Elppis mengulanginya
terus menerus selama 2 jam. Pada 1 jam pertama dia hanya mampu menyelesaikan
gerakkan sampai langkah kelima, kemudian 1 jam berikutnya dia berhasil melakukan
7 langkah dasar tersebut. Namun dengan kecepatan yang lambat.
“Cukup, Turunlah.
Sekarang lakukan gerakkan itu lagi sambil menyalurkan energi mu. Sesuaikan
energi yang engkau salurkan sehingga tidak cepat lelah” Agenor dengan lembut
mengarahkan.
Perlahan-lahan
Elpis bergerak seperti menari, aura disekeliling tubuhnya membuatnya terlihat
bersinar terkadang kuning dan terkadang merah . Sesuai dengan element api dan
cahaya yang bergantian menyelimuti dirinya.
“Tarianmu indah
Elpis” Suara gadis kecil tiba-tiba merusak keheningan, seketika Elpis berhenti
bergerak.
“Anna?” Elpis
mengarahkan matanya ke arah gerbang dan melihat Anna berjalan kearahnya.
Agenor dengan wajah
sinis melihat kearah Anna, bukan karena tidak suka pada kehadiran gadis ini.
Hanya saja kehadirannya mengganggu latihan Elpis.
“Anna apa yang kau
lakukan disini? Ayahku nanti marah besar” Elpis berlari ke arah Anna sambil
berbisik padanya.
“Aku dan ibuku mau
meminta maaf soal kemarin. Ibu.. Cepatlah” Anna berteriak tidak sabar.
Melyne dan Mara
tersenyum sambil berjalan kearah tempat latihan Elpis, Agenor nampak bingung
dengan keadaan yang tiba-tiba menjadi membingungkan.
“Melyne.. Ada Apa
ini” Suara Agenor dingin dan penuh wibawa.
“Maaf mengganggu
latihan kalian Elpis, Agenor dan Paman Agis. Aku ingin meminta maaf atas
kesalah gadis kecil ini” Melyne merangkul Anna dengan gemas, sedikit mencubit
karena malu.
“Tidak perlu,
Pastikan saja gadis itu lulus ujian masuk. Sebab Elpis tidak akan mengikuti
ujian tahun ini” Agenor menjawab dengan ekspresi yang sedikit datar.
“Tidak ikut?Apa
maksudmu ?” Melyne sedikit penasaran dan bingung.
“Elpis harus
berlatih selama 1 tahun terlebih dahulu, sebelum dia mengikuti ujian masuk
sekolah para pahlawan. Aku ingin dia masuk dan diterima dikelas para Elite dan
mendapat perlakuan yang berbeda. Pada kelas elite Elpis akan menerima
teknik-teknik yang tidak diajarkan pada murid biasa.” Kelas elit merupakan
kelas khusus yang menyediakan beberapa kelebihan, teknik-teknik rahasia, bahkan
dia memiliki kemungkinan untuk menjadi murid dari salah satu pantheon, jika dia
memiliki bakat yang cukup.
“Kelas Elite..”
Meylne terdiam sejenak dan melihat ke arah putrinya. Kemudian:
“Anna! Mulai hari ini
tidak ada kata santai di latihan kita” Meylne melihat Anna dengan wajah yang
sedikit aneh.
“Glup.. Sial ini
pertanda buruk” Anne menelan air liurnya, kemudian berbisik pada Elpis.
“Agenor gadis ini
memiliki bakat yang baik, hanya saja sifatnya yang terlalu sulit diatur ini
yang membuat ku pusing” Meylne menghela nafas panjang saat melihat putrinya.
“Baiklah Meylne,
Permintaan maafmu sudah kuterima, segeralah latih anak perempuan mu itu” Agenor
berkata dengan wajah dingin seperti biasanya. Agenor hanya menunjukkan karakter
aslinya pada keluarganya, semua itu agar orang tidak merendahkan keluarganya.
“Terima kasih” Melyne
membungkuk memberi hormat kemudian berkata:
“Anna seperti Elpis
engkau tidak akan mengikuti ujian tahun ini, tahun depan engkau akan mengikuti
ujian bersama Elpis” setelah mengatakan hal tersebut dan berpamitan kepada Mara
dan Agis mereka kembali ke rumahnya.
“Elpis, lanjutkan
latihan dengan ibumu, ayah akan bermeditasi. Bila ada pertanyaan tanyakan pada
ibu atau kakek” Agenor berjalan kearah hutan dibelakang rumah mereka, tempat
itu adalah tempat Agenor biasa bermeditasi.
“Ibu, Kita akan
mulai latihan memanah? Istirahat sebentar bu, latihan bersama ayah melelahkan”
Elpis selalu menunjukkan sisi manjanya pada sang ibu, dan tidak berani
bermalas-malas saat ayahnya memperhatikan. Setelah berkata itu Elpis langsung
mengambil posisi meditasi untuk mengembalikan energinya yang hilang.
“Anak ini, terlalu
manja terhadapku” Mara menggelengkan kepalanya. Setelah 30 menit beristirahat
Mara berkata:
“Cukup, saatnya
kita memulai latihan. Elpis jangan kecewakan ibumu” Perkataan Mara menyadarkan
Elpis, dengan penuh konsentrasi Elpis memperhatikan perkataan Mara.
“Latihan dasar yang
akan kita lakukan adalah latihan untuk memperkuat otot-otot halusmu terlebih
dahulu. Pegang ini” mara kemudian memberikan 2 buah batu bulat, masing-masing
seberat 2kg. Pegang kedua batu ini dengan posisi telapak tangan mengarah
kebawah, dan lakukan kuda-kuda seperti yang ayahmu ajarkan sebelumnya” Mara
memberikan instruksi kepada Elpis.
“Ibu.. Kita tidak
menggunakan panah? Masa hanya menggenggam batu? Ini terlalu mudah?” Elpis protes
terhadap latihan yang ibunya berikan, dia tidak menyadari itu adalah kesalahan
terbesarnya.
“Mudah? Wajah Mara
terlihat sedikit kesal.
“Baiklah,, Kalau
kau bisa bertahan dalam posisi itu dalam waktu 30 menit kita akan berlatih
dengan panah” Mara berkata dengan senyum jahat diwajahnya.
“Baiklah,
berjanjilah bu” Elpis tersenyum dengan polosnya.
10 menit.. 15
Menit.. 20 menit Kemudian:
“Thup..Thup.. “
Kedua batu tersebut terjatuh dari tangannya, raut wajah Elpis terlihat meringis
menahan sakit. Latihan pada gerakan statis lebih melelahkan otot dari pada
latihan dengan gerakkan dinamis. Latihan yang diberikan mara bertujuan untuk
memperkuat otot-otot halus Elpis, sehingga berapa kalipun dia melepaskan panah
dengan kekuatan penuh, otot-otot tubuhnya tidak terkilir.
“Bu.. Aku menyerah”
Setelah berkata begitu Elpis merebahkan dirinya, dalam hatinya dia seperti
dibohongi oleh ibunya.
“Dengan ini kau
harusnya belajar, bahwa latihan ini harus dilakukan dengan serius. Istirahat 5
Menit dan lanjutkan lagi” Mara memberikan instruksi pada Elpis.
Latihannya terus
berlanjut hingga matahari terbenam, Elpis kecil kemudian berlari kearah kamar
mandi untuk mandi dan melepaskan letihnya. Setelah mandi mereka berkumpul dia
ruang makan untuk makan malam bersama.
Setelah makan Elpis
berjalan kearah kamar nenek Megan. “Tok..tok..tok, Nek ayah bilang aku harus
berlatih bersama Nenek” Elpis berbicara sambil mengetuk pintu.
“Elpis? Oh baiklah,
Masuklah nak” Suara lembut nenek Megan terdengar dari dalam.
“Apa yang akan kita
pelajari nek?” Elpis bertanya penasaran.
“Kita akan
mempelajari, anatomi dasar tubuh manusia” Bacalah ini selama 30 menit. Kemudian
nenek akan memberikan pertanyaan. Elpis membuka buku tebal dihadapannya dengan
penasaran, Elpis menyukai membaca semenjak umur 4 tahun. Buku yang dibacanya
sudah beberapa kali dia baca, sehingga pertanyaan nenek Megan dijawab dengan
mudah.
“Rupanya cucu nenek
pintar juga ya, Baiklah nenek akan mengajarkan salah satu teknik perawat suci
untuk melakukan penyembuhan pada dirinya. Ini adalah satu-satunya teknik yang
bisa dipelajari seseorang yang belum mencapai tingkat 4 dalam penggunaan Energi.
Teknik ini menggunakan energi untuk mengobati luka bagian luar tubuh dengan
memusatkan energi pada bagian tubuh yang terluka. Tidak jauh berbeda dengan
yang diajarkan ayahmu dalam menyalurkan energi, hanya saja pusatkan energimu
pada satu titik saja sehingga penyembuhannya lebih cepat. Cobalah”
Elpis langsung
memejamkan matanya dengan mengambil posisi tubuh bermeditasi. Aliran energi
dapat terlihat kuning dan kadang kemerahan. Penyembuhan lebih cepat bila
dilakukan oleh pengguna energi dengan element air dan cahaya. Karena kedua
element tersebut adalah lambang pertumbuhan dan kehidupan. Elpis mengarahkan
pada luka dikakinya, setelah beberapa saat luka tersebut semakin kecil dan
kemudian hilang.
Elpis kemudian
meninggalkan kamar neneknya dan masuk kekamarnya, Elpis kemudian mengamati
Telur garuda di samping kasurnya apakah ada perubahan atau tidak.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar