Jumat, 23 Oktober 2015

Penyakit lambung dan GERD

Halo Teman-teman pembaca, saya seorang mahasiswa jurusan teknik yang memiliki penyakit GERD, tentunya maag merupakan penyakit umum untuk mahasiswa apa lagi yang sering bergadang dan mungkin merokok dan minum. (catatan: saya gtidak merokok dan minum) Namun tetap menderita penyakit lambung. Untuk membantu teman-teman menghindari penyakit tersebut saya akan bagikan beberapa jenis penyakit dan pembahasannya:

Penyakit Lambung
Penyakit lambung, sering disebut juga sakit maag adalah yang diakibatkan oleh
kelebihan asam lambung, sehingga dinding lambung lama-lama tidak kuat menahan
asam lambung tadi sehingga timbul rasa sakit yang sangat mengganggu sipenderita.
Gejala khas sakit pada lambung adalah rasa panas di dada, rasa tidak nyaman waktu
menelan, dan rasa sakit waktu menelan. Gejala tambahannya meliputi serangan asma
yang frekuen, batuk lama rekfakter dengan pengobatan, suara serak, mual dan muntah,
nyeri pada dada dan sering sendawa (Abdullah, 2008).
Maag sendiri merupakan kosa kata Belanda yang berarti lambung, yang kemudian di
Indonesiakan menjadi maag yaitu sakit pada lambung. Umumnya penyakit ini sering
terjadi pada orang bergolongan darah O. Penyakit ini berupa peradangan selaput
lendir (mukosa) lambung (gastritis) atau luka mukosa lambung (gastric ulcer) yang
dikenal dengan istilah tukak lambung (ulcus pepticum). Lambung dalam keadaan
sakit terdapat borok-borok pada mukosa lambung. Borok terjadi akibat tidak
seimbangnya sekresi asam lambung-pepsin dan mukus yaitu produk kelenjar pada
mukosa lambung yang berfungsi sebagai benteng bagi lapisan mukosa lambung.
Karena lambung terletak di rongga perut bagian atas agak ke kiri (ulu hati), maka
penderita biasanya mengeluh sakit di bagian itu (Abdullah, 2008).
2.1.1 Penyebab Penyakit Lambung
Penyebab penyakit pada lambung adalah zat yang dapat menginhibisi sekresi asam
lambung. Misalnya zat kimia Histamin dan Anti Inflamasi non steroid. Kerja berat,
pikiran tegang, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan kadar asam
lambung yang tinggi. Sering terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat
asam saat perut kosong, minum minuman beralkohol, dan mengisap rokok berlebihan
juga dapat menjadi penyebab penyakit ini. Demikian pula dengan infeksi bakteri
Helicobacter pylory yang dapat menyerbu lapisan sub mukosa lambung.
2.1.2 Penyembuhan Penyakit Lambung
Berdasarkan penyebab penyakit lambung diatas, penyembuhannya dilakukan dengan
menetralkan asam lambung, mengurangi produksi asam lambung, mengobati infeksi
pada selaput lendir lambung, dan mengurangi rasa sakit akibat iritasi selaput lendir
atau kekejangan otot dinding lambung. Obatnya adalah antasid, anti-histamin, antikolinergik,
demulcent (dapat mengurangi iritasi lokal pada tukak lambung, dan secara
fisik melindungi sel-sel di bawahnya terhadap kontak dengan iritan dari luar). Khusus
untuk sakit lambung karena infeksi bakteri H. Pylory pengobatannya menggunakan
antibiotika. Penyembuhan juga harus memperbaiki pola makan yang baik misalnya
penderita dianjurkan untuk makan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
2.1.3 Tanda-Tanda Maag
Tanda-tandanya penyakit maag adalah berasa tidak nyaman, sakit di ulu hati, mual,
muntah, kembung, cepat kenyang dan nafsu makan berkurang. Pada kasus tertentu,
ciri-cirinya di bagian perut hingga terasa menusuk ke belakang, di malam hari, atau
rasanya nyeri sempat datang dan pergi, misalnya setelah makan sedikit, rasa nyeri
hilang, tapi sebentar kemudian kambuh lagi. Selain itu maag bisa juga menyebabkan
luka di kerongkongan, diiringi panas yang terasa membakar naik, mulut pahit dan
sering bersendawa. Sering muntah agak asam, suhu badan naik, muka pucat, nafsu
makan kurang, kalau sedang kosong perut terasa sakit, pedih, dan sesak pada bagian
atas, ulu hati sakit hingga kadang-kadang membuat kita terbangun di tengah malam,
buang hajat tidak teratur, terkadang sembelit atau mencret. Ini disebabkan terlalu
banyak mengonsumsi lemak dan sedikit serat. Pola makan yang kurang baik ini bisa
menyebabkan adanya klep di kerongkongan dan menimbulkan rasa tidak nyaman jika
asam lambung naik ke kerongkongan. Penyakit maag ini timbul disebabkan pola
makan yang tidak teratur, stres dan bakteri helicobacter pylory. Stres juga bisa
memacu meningkatkan asam lambung. Sedangkan helicobacter pylory akan
menimbulkan gangguan di lambung dan usus 12 jari. Kuman yang hanya tinggal di
lambung ini berkembang akibat mengonsumsi makanan dan minuman air yang tidak
bersih. Pada keadaan parah, bisa mengakibatkan pendarahan dan maag kronis.
Penyaklit maag tidak segera diobati bisa jadi tukak. Tukaknya adalah
pendarahan pada lambung, kalau terjadi pendarahan yang berat, dan tidak bisa teratasi
penderita bisa meninggal. Ada dua jenis kelainan maag, yakni dispepsia fungsional
dan organik. Dispepsia fungsionsal hanya ditandai oleh kelainan minimal, seperti
kemerahan pada alat pencernaan. Sedangkan kelainan organik lebih parah yaitu
berupa luka dalam usus jari 12 atau kerongkongan, juga disetai polip. Tingkat
keparahan penyakit maag pada seseorang tidak bisa ditentukan hanya dengan
mengamati gejalanya. karena setiap orang memiliki sensitivitas dan psikis yang
berbeda. Ada orang lambungnya hanya kemerahan sedikit saja tetapi merasakan sakit
yang luar biasa. Sebaliknya ada yang tetap dapat bekerja dan menjalankan aktivitas
seperti biasa, padahal lambung sudah luka parah. Obat-obatan yang bisa menyebabkan
penyakit maag ini adalah obat-obatan organik dan jamu-jamuan antara lain jamu pegal
linu.
Untuk mengetahui kelainan pada alat pencernaan hanya bisa dilihat dengan
cara endoskopi (teropong saluran pencernaan atas). Dari pemeriksaan ini akan terlihat,
apakah alat pencernaan penderita luka atau tidak. Ada juga kemungkinan penderita
penyakit maag tidak tertolong karena pendarahan. Ada empat penyebab terjadinya
pendarahan di saluran cerna yaitu:
1. Karena sakit maag, lambung sudah bocor
2. Karena penyakit liver
3. Ada kanker lambung.
4. Pendarahan disebabkan makan obat rematik.
2.1.4 Pencegahan Penyakit Maag
Memperbaiki pola makan memberi kontribusi penyembuhan penyakit maag yang
sangat baik. Makanan yang mudah dicerna, nasi lembut, banyak makan makanan
berserat dan tidak merangsang atau tidak terlalu pedas adalah salah satu pola yang
baik dalam penyembuhan sakit maag. Hindari stres, karena stres menyebabkan asam
lambung meningkat sehingga terjadilah penyakit maag.
2.2 Definisi Dispepsia
Dispepsia merupakan istilah yang menunjukkan rasa nyeri atau tidak menyenangkan
pada bagian atas perut. Kata dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“pencernaan yang jelek”. Menurut Konsensus Roma tahun 2000, dispepsia
didefinisikan sebagai rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berpusat pada perut
bagian atas. Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang
gastroenterologi adalah kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman
atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan
keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut terasa
penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak mengeluarkan
gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya diderita selama beberapa
minggu /bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-menerus (Almatsier, 2004).
2.3 Klasifikasi Dispepsia
Penyebab dispepsia pada anak-anak adalah memberi makan terlalu banyak atau susu
kaleng yang tidak cocok. Namun kadang-kadang dapat pula timbul karena penyakit,
misalnya tukak lambung. Penyebab timbulnya gejala dispepsia sangat banyak
sehingga diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya penyebab dispepsia yaitu:
2.3.1 Dispepsia Organik
Dispepsia organik adalah Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya. Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi
Universitas Sumatera Utara
banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun Dispepsia organik dapat digolongkan
menjadi:
a. Dispepsia Tukak
Keluhan penderita yang sering diajukan ialah rasa nyeri ulu hati. Berkurang atau
bertambahnya rasa nyeri ada hubungannya dengan makanan. Hanya dengan
pemeriksaan endoskopi dan radiologi dapat menentukan adanya tukak di lambung
atau duodenum.
b. Refluks Gastroesofageal
Gejala yang klasik dari refluks gastroesofageal, yaitu rasa panas di dada dan
regurgitasi asam terutama setelah makan.
c. Ulkus Peptik
Ulkus peptik dapat terjadi di esophagus, lambung, duodenum atau pada divertikulum
meckel ileum. Ulkus peptikum timbul akibat kerja getah lambung yang asam terhadap
epitel yang rentan. Penyebab yang tepat masih belum dapat dipastikan. Beberapa
kelainan fisiologis yang timbul pada ulkus duodenum:
a. Jumlah sel parietal dan chief cells bertambah dengan produksi asam yang
makin banyak.
b. Peningkatan kepekaan sel parietal terhadap stimulasi gastrin.
c. Peningkatan respon gastrin terhadap makanan
d. Penurunan hambatan pelepasan gastrin dari mukosa antrum setelah
pengasaman isi lambung.
e. Pengosongan lambung yang lebih cepat dengan berkurangnya hambatan
pengosongan akibat masuknya asam ke duodenum.
Menurunnya resistensi mukosa duodenum terhadap asam lambung dan pepsin dapat
berperan penting. Insiden ulkus peptik meningkat pada kegagalan ginjal kronik. Ulkus
juga dapat berkaitan dengan hiperparatiroidisme, sirosis, penyakit paru dan jantung.
Kortikosteroid meningkatkan resiko ulkus peptik dan perdarahan saluran pencernaan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ulkus peptik antara lain merokok,
golongan darah O, penyakit hati kronik, penyakit paru kronik dan pankreatitis kronik.
Gastritis atrofik kronik, refluks empedu dan golongan darah A merupakan predisposisi
untuk ulkus lambung.
c. Penyakit Saluran Empedu
Sindroma dispepsia ini biasa ditemukan pada penyakit saluran empedu. Rasa nyeri
dimulai dari perut kanan atas atau di ulu hati yang menjalar ke punggung dan bahu
kanan.
d. Karsinoma
Karsinoma dari saluran makan (esophagus, lambung, pancreas dan kolon) sering
menimbulkan keluhan sindrom dispepsia. Keluhan yang sering diajukan yaitu rasa
nyeri perut. Keluhan bertambah berkaitan dengan makanan, anoreksia dan berat badan
menurun.
e. Pankreatitis
Rasa nyeri timbul mendadak yang menjalar ke punggung. Perut terasa makin tegang
dan kembung.
f. Dispepsia pada sindrom malabsorbsi
Pada penderita ini di samping mempunyai keluhan rasa nyeri perut, nausea, sering
flatus, kembung, keluhan utama lainnya ialah timbulnya diare yang berlendir.
g. Dispepsia akibat obat-obatan
Banyak macam obat yang dapat menimbulkan rasa sakit atau tidak enak di daerah ulu
hati tanpa atau disertai rasa mual dan muntah, misalnya obat golongan NSAIDs,
teofilin, digitalis, antibiotik oral (terutama ampisilin, eritromisin dan lain-lain).
h. Gangguan Metabolisme
Diabetes Mellitus dengan neuropati sering timbul komplikasi pengosongan lambung
yang lambat sehingga timbul keluhan nausea, vomitus, perasaan lekas kenyang.
Universitas Sumatera Utara
Hipertiroid mungkin menimbulkan keluhan rasa nyeri di perut dan vomitus,
sedangkan hipotiroid menyebabkan timbulnya hipomotilitas lambung.
i. Dispepsia akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah sejenis kuman yang terdapat dalam lambung dan berkaitan
dengan keganasan lambung. Hal penting dari Helicobacter pylori adalah sifatnya
menetap seumur hidup, selalu aktif dan dapat menular bila tidak dieradikasi.
Helicobacter ini diyakini merusak mekanisme pertahanan penjamu (keadaan manusia
yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor resiko untuk terjadinya penyakit) dan
merusak jaringan. Helicobacter pylori dapat merangsang kelenjar mukosa lambung
untuk lebih aktif menghasilkan gastrin sehingga terjadi hipergastrinemia.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD adalah proses aliran balik/refluks yang berulang, dengan atau tanpa keluhan
mukosa namun menimbulkan gangguan dari kualitas hidup manusia. Keluhan tipikal:
nyeri dibelakang tulang dada (heart burn) menjalar ke tenggorokan, regurgitasi ataurasa asam di lidah, dan keluhan tipikal rasa nyeri dada, perubahan suara jadi serak,
pada asma sebagian ada faktor refluks. Kejadian di Asia lebih jarang (0,9-5%). Terapi:
dilakukan dengan Omeprazole 2x20 mg 1 minggu atau Esomeprazole 2x40 mg.
Endoskopi dilakukan bila tidak ada kemajuan terapi namun ada alarm
symptom. Initial healing terapi dilakukan sampai tingkat step down. Penggunaan
terapi empirik dapat dilakukan jangka panjang yang memberikan efektivitas sekitar
80-90%. Tanda-tandanya adalah muntah-muntah hebat, demam, muntah darah
(hematemesia), anemia, ikterus, dan penurunan berat badan. Gejalanya antara lain,
rasa nyeri pada bagian tengah atas perut, nyeri malam hari. Rasa nyeri berkurang
dengan obat antisekresi asam. Pada penderita dapat ditemukan pola pain-food-relief.
Artinya bila penderita makan, nyerinya hilang, tetapi dalam waktu 1,5 sampai 2 jam
akan kembali mengalami nyeri perut lagi. Begitu juga bila pada penderita diberikan
obat antisekresi asam (Abdullah, 2008).
Penyakit Refluks Gastro-Esofageal (GERD) adalah fenomena biasa yang dapat
timbul pada setiap orang sewaktu-waktu. Pada orang normal, refluks ini terjadi pada
posisi tegak sewaktu habis makan. Karena sikap posisi tegak tadi dibantu oleh adanya
kontraksi peristaltik primer, isi lambung yang mengalir masuk ke esofagus segera
dikembalikan ke lambung.
Refluks sejenak ini tidak merusak mukosa esofagus dan tidak menimbulkan
keluhan atau gejala. Oleh karena itu, dinamakan refluks fisiologis. Keadaan ini baru
dikatakan patologis, bila refluks terjadi berulang-ulang yang menyebabkan esofagus
distal terkena pengaruh isi lambung untuk waktu yang lama. Istilah esofagitis refluks
berarti kerusakan esofagus akibat refluks cairan lambung, seperti erosi dan ulserasi
epitel skuamosa esofagus. Meskipun telah dilakukan penelitian yang luas dan
mendalam, etiologi GERD masih belum dipahami betul. Dikatakan etiologi GERD
adalah multifaktorial atau dengan kata lain ada beberapa keadaan yang memudahkan
terjadinya refluks patologis. Penyebabnya antara lain adalah inkompetensi sfingter
esofagus bawah, relaksasi sfingter sepintas dan terkomprominya mekanisme antirefluks
yang lain (misalnya karena adanya kompresi ekstrinsik sfingter esofagus Berbagai zat yang menurunkan kompetensi sfingter esofagus bawah termasuk coklat,
alkohol, lemak, tembakau, dan mungkin kafein dapat memperberat GERD. Gejala
klasik GERD terdiri dari rasa panas di ulu hati, regurgitasi asam, disfagia, dan nyeri
dada merupakan gejala yang sering dikeluhkan. Rasa panas di ulu hati dan regurgitasi
asam terjadi setelah makan dan perubahan posisi, seperti berbaring. Regurgitasi asam
bisa menginduksi asma melalui mikroaspirasi asam atau melalui vagal bronkospasme
yang disebabkan oleh pemaparan asam intra-esofageal. Disfagia yang menetap dan
progresif pada makanan padat, sering terdapat fibrosis dan pembentukan striktur.

Berikut adalah penanganan GERD:
Pengobatan GERD dikenal 3 bentuk :
1. Tindakan khusus
Sebagian besar pasien GERD dengan keluhan rasa panas di ulu hati dan regurgitasi
asam tanpa adanya kerusakan mukosa biasanya membaik dengan mengubah gaya
hidup.
Yang dapat dilakukan adalah :
a. Jangan berbaring setelah makan.
b. Hindari mengangkat barang berat.
c. Hindari pakaian yang ketat, terutama di daerah pinggang.
d. Tempat tidur bagian kepala ditinggikan.
e. Turunkan berat badan pada pasien yang gemuk.
f. Membiasakan tidur dengan lambung tidak terisi penuh.
g. Jangan makan terlalu kenyang.
h. Hindari makanan berlemak.
i. Kurangi atau hentikan pemakaian kopi, alkohol, coklat, dan makanan yang
dibubuhi rempah-rempah.
j. Jangan merokok.
k. Jangan menggunakan obat-obatan yang menurunkan sfingter esofagus bawah.

2. Tindakan medis terapi stadium akut
Tujuan pengobatan medis adalah untuk mempercepat pengosongan lambung,
melindungi permukaan mukosa dan menetralisasi atau menekan pembentukan
asam lambung. Terapi obat dengan obat prokinetik, obat golongan ini secara
teoritis paling sesuai untuk pengobatan GERD oleh karena penyakit ini dianggap
lebih condong ke arah gangguan motilitas gastro-esofageal daripada hipersekresi
asam. Yang termasuk golongan ini adalah betanecol, metoklopramid, domperidon,
dan cisapride, yang semuanya memiliki sifat mempercepat peristaltik saluran
pencernaan di samping meninggikan tekanan sfingter esofagus bawah

Sekian dulu untuk tulisan saya mengenai penyakit lambung semoga membantu teman-teman, khususnya mahasiswa dan pelajar.
Langkah diatas dapat diraih dengan pola hidup sehat, hindari makanan yang digoreng usahakan makanan rebus. Berat? ya tapi semua harus ada bayarannya. SEMANGAT



Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27475/3/Chapter%20II.pdf

Selasa, 20 Oktober 2015

Kewirausahaan

Kewirausahaan? Apa itu? Sedikit mengenai kewirusahaan, Dalam mengartikan kewirausahaan terlebih dahulu harus memahami arti dari wirausaha dan wirausahawan. Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut : a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994). b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959). c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996). d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997). e. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995). f. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif