Minggu, 26 Juli 2015

Chapter 2 : Pertemuan Tak Terduga

Teman-teman, ini chapter ke-2 dari serial "Sword of Truth".
Please enjoy and share it with your friendsNote:  Sorry for an error on the writting, if you like u can point on the error, and let me know at the comment section. Glad if you guys like it. Arigatou
_______________________________________________________





Elpis keluar melalui jendela kamarnya, dan berlari secepat yang dia bisa ke arah hutan, ke tempat pertarungan kedua mahluk magis tersebut. Hahh..hahh..hahh nafas Elpis tidak beraturan karena berlari terburu-buru.

Sesampainya di tempat tersebut, Elpis terdiam. “Ini..” Burung Garuda itu terbaring lemah membelakangi telurnya.

“Scree..” Burung Garuda itu mengeluarkan suara tangisan. Elpis berjalan perlahan kearah burung tersebut, dengan kaki dan tangan yang gemetar. Pant..pant..pant.. detak jantung Elpis terdengar begitu keras, sehingga burung tersebut melihat kearahnya dengan tubuh yang lemah.

“Apa yang kau lakukan disini anak manusia”, burung garuda itu berbicara! Elpis ketakutan dan bingung, dan hanya terdiam.

“Aku melihatmu sebelumnya, saat aku sedang bertarung dengan naga itu, kau bersembunyi dibalik pepohonan” Garuda itu berbicara layaknya manusia.


“Akuuu..  ingin membantumu, tapi aku terlalu lemah.  Ayah dan kakekku tidak mengijinkanku untuk membantumu” kata Elpis sedih.

“Sungguh baik engkau hey anak manusia, tapi apa yang dilakukan oleh kakek dan ayahmu adalah benar, jangan salahkan mereka” sang garuda menjawab Elpis dengan lembut.


“Scree..Scree..” Burung tersebut menjerit, menahan rasa sakit akibat luka parah yang dideritanya. “Hey, Anak manusia, mendekatlah!” burung tersebut memanggil.

Dengan perasaan gugup Elpis berjalan ke arah burung tersebut. “Maukah kau melindungi telur ini?” ucap burung garuda sambil memberikan telurnya.
“Berjanjilah padaku untuk menjaganya”, tambahnya.

“Tapi..” kata Elpis ragu. “Aku ini begitu lemah, melindungi diriku saja aku kesulitan. “ Elpis menjawab dengan ekspresi sedih.

“Ulurkan Tanganmu!, garuda itu memintanya mengulurkan tangannya. Burung tersebut mengarahakan cakarnya kearah tangan Elpis, sehingga menembus daging telapak tangannya. “Ahh, Sakit!” jerit Elpis.

“Hmm.. Aliran darahmu, saraf dan pembuluh darahmu mengalami masalah, inilah alasan mengapa engkau begitu lemah” gumam garuda itu lembut.

 “Zhing..zhing...” Terpancar energi berwarna kuning keemasan dari tubuh burung tersebut, energi itu mengalir ketubuh Elpis. Energi tersebut mengalir kedalam setiap saraf, pembuluh darah dan sel-sel darahnya membersikan penghalang-penghalang.


“Ahh...” Elpis menjerit keras, perubahan tersebut memberikan rasa sakit yang amat sangat padanya, Elpis merapatkan giginya menahan sakit. Proses tersebut berlangsung 15 menit, namun Elpis merasakannya seperti berjam-jam, karena rasa sakit yang amat sangat.

“Hukk..Uhhuuk..” Elpis mengeluarkan darah berwarna hitam dari mulutnya, darah tersebut merupakan sel-sel, pembuluh dan saraf yang menghalangi peredaran energi dalam tubuh Elpis.

“Screeeeee...” Garuda itu mengeluarkan suara jeritan keras, seluruh energinya telah habis diberikan kepada Elpis.

“Garudaaa.. “ Bisik Elpis cemas.

 “Anak manusia, seluruh energiku telah kuberikan padamu, aku telah menggunakan jurus terlarang pada naga jahat itu, sehingga energi kehidupanku terkuras, waktuku tidak lama lagi. Berikan ini pada anak itu” Garuda memberikan hatinya pada Elpis.

 “ Berikan pada anak itu saat ia menetas, aku sudah mengkristalkan hati ku, sehingga pada waktu anak itu lahir dia tetap bisa menelannya. Berikan dia nama, Alister, biar setelah dia dewasa dia akan menjagamu.”

“ Aku adalah, Ratu dari segala burung, Reneysha, anak dalam telur ini adalah garuda suci, yang akan berjuang bersama para kesatria pantheon untuk menaklukan Naga dan kegelapan “. Ratu memperkenalkan dirinya.


“Pantheon”..  Gumam Elpis.

“Siapakah namamu?” Reneysha bertanya. “Elpis” Sahut Elpis dengan hormat. “Jadilah kesatria pantheon dan persatukanlah seluruh daratan” Reneysha memberikan pesan terakhirnya, dan tubuh Reneysha berubah menjadi butiran cahaya dan menghilang. “Jaga dia” Suara Reneysha bergema saat tubuhnya menghilang.

Elpis menangis, airmatanya mentes deras dipipinya, Elpis menangis terharu karena sang Ratu para burung membebaskan dia dari kelemahannya, dan mengorbankan dirinya untuk anaknya.


“Ratu.. Aku pasti akan menjaganya” Kata Elpis sambil memeluk telur garuda itu. Sebelum pulang ia membersihkan dirinya disungai, ditempat ia biasa berlatih.
Elpis merasakan bahwa didalam tubuhnya mengalir energi, dia merasa bahwa dia berbeda dengan dia yang sebelumnya.
Elpis berjalan kearah rumahnya.

Agenor sedang terburu-buru melaporkan kejadian tersebut pada komandannya. “komandan .. komandan ..” Teriak Agenor didepan pintu pemimpinnya. “Siapa?” suara komandannya menjawab, sambil membuka pintu.


“Agenor.. Ada apa? Mengapa engkau terburu-buru?” Komandan bertanya dengan ekspresi bingung.

“Komandan, terjadi pertempuran antara Garuda suci dan Naga Api”. Kata Agenor menjelaskan.

“Apa??! Katakan padaku Dimana, Agenor! Kita harus menolong Garuda suci itu!” komandannya menyadari jika seekor naga menyerang garuda, pastilah sang garuda dalam keadan bertelur.

“Diperbatasan dekat kerajaan peri, komandan, dihutan foloi!” Agenor menjelaskan.

“Rasia..! Istriku...! Aku akan pergi berperang menyelamatkan garuda suci, tolong jaga anak-anak” Teriak komandan, saat dia berjalan keluar.
“Apa? Hati-hatilah Apollo!” Kata Risia cemas. “Aku pasti akan kembali, tenang saja. 

“Heriasss..” Apollo memanggil griffon miliknya.
Griffon berbeda dengan garuda, griffon memiliki cakar, paruh dan sayap seperti Elang, dan tubuh seperti kuda jantan dengan bulu burung berwarna putih diseluruh tubuhnya. Griffon adalah tunggangan untuk para komandan pasukan nephilin.

“Kyaa.. Kyaa..” Suara Herias sang griffon. “Naiklah!” Apollo terburu-buru. “Baik komandan” Suara Agenor tegang.

Sesampainya ditempat pertempuran hanya terlihat, pohon terbakar, darah yang memenuhi seluruh area hutan, dan banyak bulu garuda berguguran. Mereka tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.


“Agenor, dimana kedua mahluk itu?” tanya komandan. “Aku rasa Naga itu telah mengalahkannya dan memakannya” jawab agenor menduga-duga.
“Kita terlambat..” Wajah komandan penuh penyesalan.

Untuk para kesatria nephilin, garuda merupakan burung suci, mereka berperang melawan kegelapan bersama para pantheon, Kesatria yang telah melewati tingkat 12 pemusatan energi alam. Sehingga kematian salah satu dari para garuda memberikan luka bagi para kesatria, karena setiap garuda hanya bisa menghasilkan satu telur saja setiap 30 tahun.


“Dimana telurnya?” komandan bertanya, “hey Agenor lihat jejak kaki ini” Agenor dan komandan melihat jejak kaki manusia ditanah yang mengarah kesungai.


“Ini jejak kaki anak-anak, jangan-jangan” Agenor menduga bahwa Elpis lah yang mengambil telurnya.
“Komandan mari kita kerumahku, mungkin anakku mengetahui sesuatu” Agenor menjelaskan.

“Anakmu?” kata komandan bingung.

“Dia yang menemukan pertarungan kedua mahluk itu, dan bersikeras untuk menyelamatkan garuda itu, anak itu memang keras kepala” Agenor menggelengkan kepalanya.
“Baiklah, Mari kita pergi” kedua orang itu terbang dengan griffon ke arah rumah Agenor.

_______________________________________________________

Sementara itu dikerajaan para garudia:


“Raja..Raja..Raja..” Salah satu pegawai istana berlari sekuat tenaga ke arah tahta raja.

“Diam..!!! Siapa yang berani mengganggu istirahatku!” Raja dengan marah berteriak. “Maaf tuanku, maaf.. Tapi ini tentang Naga api, naga api, raja.

“Jelaskan!” jawab raja singkat.


 “Naga api terluka parah yang mulia..” Pegawai raja itu menjelaskan dengan penuh ketakutan.


“Apa?? Berarti dia gagal mendapatkan hati dari burung tua itu!” suara raja bergemuruh diseluruh ruangan. “Bagaimana bisa? Dia itu mahluk agung dan melawan garuda dengan keadaan lemah, mana mungkin ia kalah!” raja berkata tidak percaya.

“Burung itu menggunakan energi kehidupannya untuk menyerang Naga api, yang mulia” Pegawai itu menjelaskan..


“Hmm.. Raja terdiam. Baik pergilah, panggil para penyihir api dan penyihir kegelapan untuk menyembuhkannya” perintah raja.

“Burung itu ternyata masih memiliki rahasia yang ia simpan” gumam raja dalam hatinya.

“Apakah aku Tyroon yang perkasa akan terus diam dikerajaan ini dan melihat diriku dipermalukan” raja mengeluarkan teriakan, teriakan tersebut membuat semua yang mendengarnya ketakutan.


_______________________________________________________


Elpis masuk kekamarnya dengan pakaian yang basah bercampur darah dan keringat, dia masih memikirkan kejadian yang terjadi padanya tadi. Tiba-tiba terdengar suara.

“Kya..Kya..Kya.. Heriass mendarat tepat dihalaman keluarga Althelia. “Elpis..Elpiss Agenor berteriak memanggil Elpis. Elpis tersadarkan dari lamunannya dann berlari ke arah pintu.


“Ada apa ayah?, jawab Elpis terburu-buru.


“Dimana garuda itu? Ayah melihat jejak kakimu disana” ayahnya berkata dengan nada tinggi.


“Garuda itu telah mati yah” Elpis menjawab dengan raut wajah yang sedih.


Kemudian Elpis menceritakan semuanya pada ayah, kakek dan komandan Apollo, dari bagaimana garuda itu membuka aliran energi dalam tubuhnya. Hingga bagaimana garuda itu mengusir naga itu, dan pesan terakhir dari sang ratu para burung.


“Elpis ulurkan tanganmu” komandan ingin memriksa kondisi tubuh Elpis. “Baik” jawab Elpis sambil mengulurkan tangannya.


“Ini..” Komandan kaget setelah mengetahui kondisi Elpis.

“Bagaimana keadaan Elpis komanda? Apakah keadaannya seburuk itu? Agenor cemas.

“Tidak, malah sebaliknya, aliran energinya sangat lancar, semua pembuluh nadi dan meridiannya terbuka dan berukuran lebih besar dari manusia normal” komandan menjelaskan sambil mengagumi hal yang terjadi pada Elpis.


“Apa? Elpis engkau tidak akan dihina dan diejek lagi, bahkan engkau harus menjadi lebih kuat dari yang lain” Agenor terkejut, dan memberikan senyum pada Elpis.


“Agenor, Kita harus memberikan seluruh pengalaman dan teknik yang kita miliki padanya, bahkan kita harus meminta Mara dan Megan untuk mengajarinya juga, sehingga dia juga ahli dalam panah dan penyembuhan.” Agis berkata dengan penuh tawa.


“Agenor, ujian kesatria tahun ini, lebih baik Elpis tidak mengikutinya, lebih baik dia menghabiskan 1 tahun  berlatih keras bersama kalian, sehingga dia menjadi salah satu kebanggaan kerajaan kita.” Komandan mengarahkan.




<Previous Chapter                                                                               Next Chapter>

2 komentar:

  1. mana chapter 3nya? kok ga daily update

    BalasHapus
  2. Mohon maaf kemarin saya sedang sakit jadi berhalangan untuk update, Chapter 3 dan 4 sudah bisa di baca dan akan kembali update daily. Maaf untuk kurangnya sosialisasi hehe

    BalasHapus