Selasa, 13 November 2012

pert 3,manusia dan pandangan hidup


 Pert 3, Manusia dan pandangan Hidup
1.    Pandangan Hidup
Pandangan hidup orang-orang berbeda,dan setiap orang juga memiliki pandangan yang berbeda tentang hidupnya sendiri.
Pandangan hidup adalah tujuan anda hidup dan pandagan anda tentang kebenaran.

Orang beranggapan hidup dengan cinta itu cukup,ada juga yang berangganpan hidup dengan uang adalah segalanya.

Apa tujuan hidup anda?apakah hidup anda begitu” saja dan terasa tidak berarti?
Berarti hidup anda memiliki tujuan yang salah,Pandagan anda harus terus tertuju pada Tuhan.
I Korintus 10:1-4
“Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.”
(I Korintus 10:1-4 )


Ditengah-tengah keadaan jaman yang semakin buruk, kita temukan banyak orang-orang yang mulai menyimpang dari norma-norma kehidupan yang sebagai mana mestinya harus mereka lakukan. Dan banyak orang mulai kehilangan akal sehat, semata-mata hanya oleh karena materi. Dan hal ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang di luar Tuhan, tetapi beberapa anak Tuhanpun juga melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan. Untuk itu marilah kita renungkan ayat bacaan diatas sebagai landasan kita untuk hidup berpadanan dengan Injil Kristus dan mata yang tertuju kepada Yesus.



Pada ayat bacaan di atas sangat berkaitan dengan peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan (Mesir) untuk menuju tanah perjanjian yaitu Kanaan. Sepanjang perjalanan Allah telah menyatakan perlindunganNya atas mereka, sehingga bangsa Israel dengan mata kepala mereka sendiri telah melihat bahwa Allah sangat memperhatikan mereka. Dan bukti penyertaan Allah diwarnai tanda khusus yang berupa tiang awan pada siang hari, selain supaya mereka tidak mengalami panas terik yang begitu menyengat, dan tiang api pada malam hari yang memberi kehangatan (Keluaran 13:20-22).


Pada kalimat berikut terdapat kata-kata “dibawah perlindungan awan dan melintasi laut” yang digambarkan sebagai baptisan. Karena hal ini merupakan gambaran kelahiran baru yaitu dengan keluarnya mereka dari perbudaan (tanah Mesir), maka mereka harus mengalami peristiwa tersebut. Lalu, sejauh mana pentingnya kita harus mengalami kelahiran baru ? jawabannya ada di dalam Yohanes 3:5-7 : Jawab Yesus : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.”


Dahulu mereka telah diperbudak yaitu dibawah kekuasaan Firaun, tetapi setelah dibebaskan maka mereka dipimpin oleh Allah sendiri. Walaupun dalam berbagai sisi mereka diperhadapkan dengan kondisi yang tidak menguntungkan yaitu baik dikejar-kejar oleh tentara Mesir dan dihadapan mereka terhalang oleh laut Kolsom, tetapi Allah menyatakan kuasaNya sehingga mereka dapat keluar dari kematian dengan melintasi laut kolsom yang terbelah menjadi dataran yang kering, sedangkan pasukan Mesir yang mengejar bangsa Israel harus mengalami kematian karena ditelan oleh laut Kolsom. Dan sejak saat itulah orang Israel disebut sebagai anak-anak Allah. Meskipun mereka harus masuk daerah padang pasir, tetapi mereka tetap digembalakan oleh Allah melalui perantaraan Musa. Dan suatu saat Musa diperintahkan untuk membuat bait Allah (Tabernakel), sebab Allah ingin bergaul lebih dekat lagi dengan umatNya (Keluaran 40:34-38).


Saudara, dalam kisah perjalanan bangsa Israel, Allah senantiasa menyatakan mujizat dan penyertaanNya sebagai bukti kasihNya terhadap bangsa Israel, selain Allah rindu supaya mata bangsa Israel hanya tertuju kepada Dia. Namun kenyataannya, dalam perjalanan hidup dan ibadah bangsa Israel pada waktu itu telah mengalami perubahan. Mereka tidak mencari Allah setiap hari, tetapi pandangan mereka cuma terfokus pada berkat-berkatNya saja (hal-hal jasmani). Misalnya apabila mereka tidak ada makanan maka mereka bersungut-sungut. Bahkan mereka sampai membuat patung lembu emas untuk disembah. Mereka tidak menyembah Allah secara langsung, sehingga ditengah perjalanan mereka banyak yang mati. Mengapa mereka sampai mengalami hal yang mengerikan ? Karena mata mereka tidak tertuju pada Allah maupun mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh, melainkan mereka hanya mencari berkatNya saja (I Korintus 10:3-5).


Ternyata keadaan seperti ini tidak hanya terjadi pada jaman Musa saja, tetapi jaman Tuhan Yesuspun hal ini juga terjadi, dimana banyak orang berbondong-bondong mengikut Yesus karena dapat makan sampai kenyang, seperti yang tertulis dalam Yohanes 6:25-26 “Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang (Yesus memberi makan lima ribu orang). Saudara, apakah keadaan seperti itu hanya terjadi pada jaman Musa atau pada jaman Tuhan Yesus ? Tidak !. Hal ini juga terjadi pada jaman sekarang, dimana banyak orang Kristen pergi gereja bukan untuk mencari Tuhan, tetapi yang mereka cari adalah berkat-berkatNya saja. Bukankah firman Tuhan mengatakan : “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Jadi hal utama yang perlu kita cari adalah si pemberi berkat, dan bukan berkatNya saja. Dan apabila hal ini dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita, maka apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia : semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (I Korintus 2:9).

Selain itu Allah juga menasehatkan kepada kita, seperti yang tertulis dalam Yohanes 6:27-29 : “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya. Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah? Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
Saudara, beberapa gambaran dan nasehat di atas bertujuan supaya pandangan kita hanya tertuju pada Yesus, walaupun secara kasat mata kita tidak melihat tiang awan maupun tiang api, tetapi dengan iman kita telah memandang Allah dan perlindunganNya setiap hari. Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa mengarahkan pandangan kita hanya kepada Yesus, karena keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, dan di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah Rasul 4:12).
Amin
Dengan mengarahkan pandangan anda pada Tuhan dan terus melakukan segala sesuatunya untuk Tuhan bukan berarti tidak ada masalah yang menghampiri anda tapi Tuhan dengan senanttiasa berdiri didepan anda,selama perjanjian yang kita lakukan bersama Tuhan tetap terpenuhi ,yaitu kasilhilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu.
Hidupi apa yang Tuhan Suruh.

B.    CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.

C.   KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Ada3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.

D.   USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.

E.   KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai dasar keyakinan.

F.   LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
  2. Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
  3. Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
  4. Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
  5. Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
  6. Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
  7.  
    • 1. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUPManusia merupakan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya.Dan karena hal itu manusia mempunyai pandangan hidup
    • 2. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbanganyang dijadikan pegangan ,pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia ini.
    • 3. PANDANGAN HIDUP DIBEDAKANBERDASARKAN ASALNYAA Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.B. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.C. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
    • 4. UNSUR PANDANGAN HIDUP 1. CITA – CITA Cita –cita merupakan suatu keinginan yang akan di capai atau dituju dalam jangka waktu yang direncanakan. Cita – cita biasanya juga disebut dengan angan –angan , kemauan, keinginan , atau harapan.
    • 5. 2. KEBAJIKANKebajikan atau kabaikan ialah suatu perbuatan, tingkah laku, sikap yang dianggap sesuai dengan norma dan nilai yang ada pada masyarakat dan bermanfaat.Suara hati merupakan penentu dalam diri kita dalam melakukan kebaikan atau tidak.
    • 6. 3. Sikap hidupSikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi iniSikap dapat dibentuk dan dapat berubah sesuai kondisi dan situasi lingkungan.
     
Pandangan akan hidup yang baik didapati dari lingkungan dan orang-orang yang baik,carilah orang-orang yang bisa kita contoh hal-hal yang baik dari hidupnya.

 Source:Wikipedia, http://www.slideshare.net/adhwaunnisashine/apresiasi-budaya-manusia-dan-pandangan-hidup , gogle.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar